SLEMAN — Puluhan pramuka penegak/pandega dari kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) perintis Saka Wirausaha mengikuti Leaders Camp Inkubasi Bisnis yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop-UKM) DIY.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kampung Pramuka Sangurejo, Turi, Kabupaten Sleman itu digelar selama tiga hari, mulai dari Jumat (18/08) sampai dengan Minggu (20/2023).
Leaders Camp Inkubasi Bisnis Saka Wirausaha DIY dilaksanakan dalam rangka menyiapkan generasi muda yang tangguh dan siap terjun ke dunia wirausaha.
Ditargetkan pada 2045, muncul tokoh dan pemimpin wirausaha yang punya semangat, sikap dan mental, pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang matang soal kewirausahaan.
Kak Wisnu Hermawan Ketua Pimpinan Saka Wirausaha Tingkat Daerah mengatakan, Leaders Camp Inkubasi Bisnis ini merupakan agenda lanjutan dari program Saka Wirausaha yang secara resmi berdiri pada 15 Juli 2023 lalu dan dikukuhkan oleh Ketua Kwarda DIY.
Nantinya, kata Kak Wisnu, kelanjutan Pendidikan kewirausahaan Saka Wirausaha bakal disinkronisasikan dalam Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan UKM (Sibakul).
“Prosesnya 3-4 bulan dan sekarang tahap ketiga ada lead camp untuk menambah anggota dan menjaring anggota baru,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Ia menjelasakan jumlah wirausaha yang besar itu punya kolerasi dengan ekonomi inklusif. Sehingga, dipersiapkan dari sekarang dan Kak Wisnu optimistis pada 2045 rasio wirausaha di Indonesia bisa bersaing dengan negara maju.
Peserta yang ikut berpartisipasi adalah mereka yang sebelumnya lolos tahap seleksi. Dalam pembinaan dasar beberapa bulan yang lalu anggota inkubasi yang dibentuk secara lintas kwarcab berhasil menyelesaikan tantangan dan mendapatkan penjualan rata-rata sebesar Rp. 4 juta per dua minggu, sehingga maju ke tahap selanjutnya.
“Kami laksanakan dua tahap ya untuk Lead Camp Inkubasi Bisnis ini. Tahap pertama ada 30 peserta yang ikut. Tahap kedua nanti di Oktober untuk mencari kader wirausaha yang tangguh,” kata Kak Wisnu.
Adapun materi yang diberikan berupa pemahaman seputar pemasaran, produksi, sumber daya manusia (SDM) dan keuangan. Metode pembekalan dilakukan dengan orientasi lapangan, diskusi kelompok maupun tugas dan tantangan. Para peserta nantinya juga akan diberikan tugas untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Kampung Pramuka tersebut.
“Materinya lebih banyak soal semangat usaha, tangguh dan mandiri. Nantinya ada satu sesi bagi mereka untuk diberikan bekal terbatas dan harus bisa menghasilkan sesuatu dari situ. Dapat benefit ekonomi. Lebih ke mental dan kreativitas selama tiga hari,” terangnya.
Wakil Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY Kak Edy Heri Suasana menyebutkan, peserta leaders camp harus serius mengikuti seluruh rangkaian acara.
Kak Edy yang juga Wakil Ketua Majelis Pembimbing Saka Wirausaha Tingkat Daerah tersebut menyampaikan bahwa mereka juga harus terus berkoordinasi dengan fasilitator serta tim Saka Wirausaha tingkat cabang di masing-masing daerah dan melaporkan aktivitas yang dilakukan selama mengikuti leaders camp.
“Ikuti semua yang diberikan oleh fasilitator sehingga ketika keluar peserta bisa jadi pemimpin inkubasi bisnis,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut Kak Edy juga menambahkan bahwa program ini telah mempunyai sejumlah indikator untuk menetapkan peserta lolos ke tahap berikutnya.
Dengan tercapainya indikator peserta leaders camp akan semakin matang dalam menjadi wirausaha handal, sehingga mampu menekan kesenjangan rasio wirausaha.
“Untuk cabang yang anggota dan pesertanya masih belum maksimal seperti Kota Jogja, Gunungkidul dan Kulonprogo peserta juga wajib untuk merekrut personel baru agar semakin banyak yang ikut dalam program ini,” pungkasnya.